Tempura yang kita tahu merupakan sajian makanan khas Jepang. Biasanya dihidangkan bersama udon dan bento sebagai pelengkap sajian. Tempura yang terdiri dari makanan laut atau sayuran yang dilapisi dengan adonan dan digoreng ini merupakan makanan populer khas Jepang. Walaupun terlihat sederhana, namun tak urung makanan ini banyak digemari masyarakat.
Seperti sushi, makanan khas Jepang lainnya yang identik
dengan hidangan laut, tempura pun juga begitu, yang biasanya memakai bahan baku
dari laut, seperti udang. Namun, ternyata cikal bakal hidangan ini berasal dari
benua Eropa, yakni Portugal.
Pada tahun 1543, kapal China yang tiga orang awak
kapalnya merupakan orang Portugis dating ke pulau Tanageshima, Jepang. Selama 96
tahun lamanya, mereka mulai berbaur bersama penduduk Jepang dengan melakukan
bisnis dagang. Hingga akhirnya, pada tahun 1963, mereka diusir keluar dari Jepang,
karena dianggap membahayakan dengan menyebarkan agama Kristen.
Tanpa disangka, dalam kurun waktu yang tidak sebentar
itu, yakni 96 tahun. Tiga orang Portugis itu berhasil meninggalkan pengaruh
budaya kuliner dari negara mereka. Hidangan khas Portugal yang disebut ‘peixinhos da horta’ merupakan makanan
tradisional dari Negara Portugal. Bentuknya yang seperti potongan ikan kecil,
membuatnya dinamai seperti itu.
Hidangan ini terdiri dari aneka sayuran yang dicampur
dengan adonan tepung lalu digoreng renyah. Peixinhos
da horta biasanya dikonsumsi saat melakukan ibadah puasa sebelum Paskah
tiba. Mereka dilarang untuk memakan daging saat-saat itu, sehingga sebagai
pengganti, sayuran lah yang menjadi makanan sehari-hari.
Kemudian, masyarakat Jepang mulai mempraktekan untuk
membuat makanan seperti itu. Dengan sedikit memodifikasinya, menggunakan udang
atau hidangan laut alih-alih sayuran untuk dicampuri dengan adonan. Nama peixinhos da horta pun mulai berubah
menjadi tempura, yang merujuk pada hari puasa Pra-Paskah bangsa Portugis.
Komentar
Posting Komentar