Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Antara Risiko Dan Manfaat Memakan Seafood

  Banyak makanan hasil olahan laut ini yang diklaim memiliki kandungan jahat bagi tubuh. Walaupun tidak melulu kandungan jahat yang terdapat didalamnya, seperti, kandungan asam lemak Omega-3 yang hanya kita dapat saat memakan hasil olahan laut ini. Namun, tetap saja, pertimbangan antara manfaat dan risiko saat memakan seafood masih sering menjadi kontroversial. Setiap hal, memang pasti ada baik dan buruknya, begitupun makanan hasil olahan laut ini. Walaupun dia disebut sebagai makanan dengan sumber protein yang sangat bagus untuk tubuh, tidak dipungkiri juga dapat memiliki kandungan merkuri yang tinggi di dalamnya. Bahkan, beberapa bisa menyebabkan penyakit jahat, seperti kolesterol yang meningkat. Sebenarnya, mengklaim makanan itu baik tidaknya bagi tubuh kita kembali lagi kepada kita yang memakannya. Sudah menjadi tugas kita untuk terus mengontrol apa yang masuk ke dalam tubuh kita. Memakannya secara berlebihan sudah pasti menyebabkan penyakit yang tidak kita inginkan. Tidak han

Populerkan ‘Takeaway’ Saat Membeli Makanan

  Membeli makanan memang paling enak jika makan langsung di tempatnya tanpa harus dibawa pulang atau “dibungkus”. Apalagi menyantapnya bersama teman-teman sembari bercengkrama asik. Tetapi kondisi saat ini tidak memungkinkan kita untuk melakukan aktivitas seperti itu lagi. Demi memutus rantai penyebaran Covid-19, kita diharapkan untuk mengurangi pertemuan dengan orang banyak secara langsung dan selalu memakai masker. Hal ini dibuktikan dari angka Covid-19 yang semakin meningkat setiap harinya. Walaupun angka yang sembuh juga kian meningkat, namun masih belum berarti apa-apa, jika angka orang yang terdampak Covid-19 masih terus bertambah. Pemerintah terus melakukan segala cara demi memberhentikan naiknya angka Covid-19. Seperti, memberlakukan gerakan 5M pencegahan Covid-19, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Melakukan segalanya dari rumah dinilai sebagai jalan tengah terbaik untuk saat ini. Seperti halnya membeli makana

Chef Juna, Bakat Atau Keterampilan? Dari Berandalan Menjadi Chef Profesional

  Junior Rorimpandey atau lebih dikenal sebagai Chef Juna merupakan seorang koki professional spesialis masakan Perancis dan Jepang. Ia dilahirkan di Manado, 20 Juli 1975. Namanya dapat diketahui banyak orang berkat penampilannya yang menjadi salah satu juri dalam ajang Master Chef Indonesia. Sebagai juri, ia dikenal memiliki sifat yang sangat kejam, galak, tidak ramah serta komentarnya yang sangat pedas di acara TV yang menayangkan program memasak itu. Bahkan Chef Juna sampai mendapat kritikan pedas dari penonton yang mengikuti program acara TV tersebut. Namun, kepiawaiannya dalam memasak memang tidak diragukan lagi. Tak jarang dia sering menunjukkan keahliannya itu di depan para peserta dan tentunya juga di depan kamera. Koki yang telah diakui dengan lisensi dan keterampilannya itu ternyata sempat menempuh pendidikan di Universitas Trisakti, Jurusan Perminyakan selama 3,5 tahun. Namun, sayangnya ia tidak menamatkan pendidikannya hingga selesai lantaran dirinya yang dinilai terlalu

Chicco Jerikho, Dari Angan Menjadi Kenyataan

  Chicco Jerikho Jarumillind atau yang akrab dikenal sebagai Chicco Jerikho merupakan seorang aktor, model, produser dan pengusaha. Ia dilahirkan di Jakarta, 3 Juli 1984. Dari ayah yang berdarah Thailand, Chana Jarumilind dan Ibu yang asli Indonesia, Debby Panggabean. Menikah dengan Putri Marino pada tahun 2018 dan telah dikaruniai seorang anak yang diberi nama Surinala Carolina Jarumilind. Pria yang memiliki darah Thailand ini mengawali karirnya di dunia hiburan dengan mengikuti ajang Cover Boy Aneka Yes pada tahun 2000. Setelah itu, ia mulai mendapat banyak tawaran dari dunia entertainment . Hingga akhirnya, namanya dikenal banyak orang berkat perannya di sinetron “Cinta Bunga” bersama aktris cantik Laudya Chintya Bella pada tahun 2007. Karirnya pun semakin naik setelah sukses membintangi sinetron “Cinta Bunga”. Berbagai tawaran mulai bermunculan, bahkan pada tahun yang sama, 2007,   ia telah berhasil mendapat peran dalam film layar lebar yang berjudul “Lawang Sewu”. Film bergenr

Cerita Food Vlogger, James Johsua

  James Johsua seorang food vlogger asal Jakarta yang menetap di Bogor saat memasuki jenjang SMP ini memiliki akun instagram @ bogorinstakuliner dengan pengikutnya yang telah mencapai 30 ribu followers . Awalnya sebelum ia memutuskan untuk fokus terhadap pekerjaan menjadi food vlogger ini, ia merupakan seorang pegawai medis yang bekerja di rumah sakit. Ia mengaku telah menjadi food vlogger sekitar 4 tahun belakangan dengan 1 tahun awal dihabiskan hanya karena hobi dan mengisi waktu senggang sehabis bekerja di rumah sakit. “aku sih udah 3 tahunan lebih, sebenarnya 4 tahun, cuman lebih fokusnya baru 3 tahun terakhir. Karena dulu aku masih kerja di rumah sakit jadi gak terlalu fokus. Kadang overtime sama waktu kerja rumah sakit, jadi gak ada waktu buat bikin karena udah kecapean duluan.” Pengakuan James saat ditemui di Kopi Nako Bogor (09/02/2021). James mengaku dirinya memang hobi makan dan suka dalam hal membedakan rasa. Hal ini yang membuat dirinya menjadi food vlogger ya

Ayo Nge-sushi di Sushitime.id!

Siapa sih yang gak suka sushi? Makanan dari Jepang yang bisa di bilang sangat praktis. Terdiri dari beberapa sayuran dan lauk yang dibungkus menjadi satu menggunakan nasi dan nori. Nasinya sendiri sudah dibumbui campuran cuka beras, garam dan gula yang membuat makanan ini tidak terasa hambar. Pemilik dari instagram @bogorinstakuliner, James Johsua, telah menyalurkan kesukaan dan kepekaannya terhadap makanan dengan membuka sebuah restoran sushi. Ia bercerita tentang latar belakang dalam membuka usahanya ini, karena sangat menyukai sushi dan mempelajari sushi tersebut. Selain itu, james memang memiliki hobi makan dan selalu suka mencoba rasa-rasa makanan dari setiap daerah. “aku memang hobi makan dan different typesnya kalo misalnya orang yang hobi makan cuman sekadar makan. Kalau aku tipe orangnya dari dulu explorative kuliner.” Kata James saat di wawancara. (09/02/2021). Terhitung sudah 4 tahun sejak ia mendirikan restoran sushi. Namun, sekarang dia hanya membukanya secara online

Bahayakah Seafood Untuk Ibu Hamil?

  Kita semua tahu, seafood merupakan makanan yang memiliki banyak sekali kandungan. Baik itu kandungan bergizi maupun kandungan penyakit, kolesterol misalnya. Hal ini membuat seseorang akan berpikir dua kali jika ingin memakannya. Lalu apa hubungannya dengan ibu hamil? Kondisi hamil merupakan kondisi rentan, dimana saat seorang wanita memiliki banyak pantangan. Baik itu hal kecil yang akan dilakukan hingga makanan yang akan dimakan. Di Indonesia yang memiliki macam suku dan bangsa membuat terciptanya keyakinan-keyakinan yang dipercaya turun-temurun dari nenek moyang. Seperti misalnya ikan, ibu hamil dipercaya tidak diperbolehkan untuk memakan olahan hewan dari laut ini. Karena berdampak kepada anaknya nanti akan berbau amis. Namun, secara ilmiah, justru ikan diperlukan saat hamil. Protein yang terkandung di dalamnya sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Walaupun beberapa jenis ikan harus dibatasi dalam mengkonsumsinya. Keutamaan seafood untuk ibu hamil te

Temuan Cacing Dalam Produk Ikan Kaleng

  Makanan ikan kaleng memang banyak diminati, apalagi oleh beberapa orang yang tidak memiliki waktu atau sibuk. Pengolahannya yang gampang memudahkan seseorang untuk makan jika dalam posisi sedang terburu-buru. Bahan baku dalam produk ikan kaleng tersebut di antaranya adalah ikan makerel, ikan cakalang, tuna, udang, sarden, daging kepiting, dan beberapa jenis produk olahan yang berbahan baku ikan lainnya. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar konferensi pers terkait penemuan cacing dalam produk ikan makerel yang dipasarkan ke masyarakat. Konferensi pers di selenggarakan di Kantor Pusat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta Pusat. Di dalam konferensi persnya, kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito menegaskan bahwa yang terkontaminasi atau terdeteksi adanya jenis cacing laut parasit hanya pada ikan makerel bukan jenis ikan yang lainnya. Dengan ini produk ikan kaleng yang berbahan baku selain ikan makerel aman untuk dibeli dan

Menu Baru “Black Pasta” The Sunan Hotel Solo

  The Sunan Hotel Solo merupakan hotel berbintang empat yang telah berdiri sejak tahun 2007. Hotel yang menyediakan berbagai jenis kamar dan banyak fasilitas ini termasuk jajaran salah satu hotel populer di kota Solo. Lokasinya yang terletak di gerbang barat Surakarta, 4 km dari Istana Mangkunegaran, 5 km dari Istana Sunan atau Kraton, 5 km dari Pusat Pemerintahan, dan 5 km dari kawasan perbelanjaan Pasar Klewer yang terkenal membuatnya menjadi tempat yang strategis. Serta hanya 15 menit dari Bandara Internasional Adi Sumarmo dan 6 menit dari Stasiun Kereta Balapan dengan Taksi. Salah satu fasilitas yang dapat ditemui, tidak lain adalah food servicenya atau restaurant . Inovasi kuliner terus mengalir di The Sunan Hotel Solo, hotel berbintang empat ini siap memanjakan pecinta kuliner dengan menghadirkan menu olahan baru yaitu “Black Pasta”. Public Relations Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, menyampaikan peluncuran menu baru yang dilakukan secara regular di berbagai o

Restoran Seafood Murah yang Patut Dicoba!

Berlokasi di Jl. Tebet Barat IX No. 1A, Jakarta Selatan, restoran seafood yang bernama “Mecah Piting” satu ini wajib untuk didatangi. Tidak seperti restoran seafood kebanyakan, restoran yang satu ini menawarkan sensansi yang berbeda dengan kisaran harga menu terbilang cukup murah. Restoran yang didesain seperti suasana pantai ini berhasil membawa kita terbawa sembari memakan sajian dari restoran ini. Beberapa ban pelampung penyelamat yang menjadi ciri khas pantai ditempelkan pada dinding restoran sebagai bagian dari dekorasi. Kursi dan meja panjang kayu khas restoran yang terletak di pinggir pantai pun diletakkan berjejer secara rapi di dalam restoran. Tempat yang terletak di lantai dua di gedung itu pun menjadi sangat ramai hingga mengantri saat akhir pekan. Harganya yang murah membuat orang tertarik untuk mencobanya. Dengan harga Rp. 38.000,- bisa mendapatkan satu porsi kepiting yang berisi 2 kepiting perporsinya. Sedangkan untuk porsi kepiting jumbonya bisa didapatkan hanya de

Imbas Pandemi, Restoran Terkenal di Osaka Terpaksa Tutup

  Restoran yang telah berdiri selama 100 tahun dan juga dikenal sebagai restoran ikan buntal pertama di Osaka, tutup permanen pada bulan September 2020 kemarin akibat pandemi. Sebelum awalnya dinyatakan tutup sementara pada bulan April. Pemiliknya mengatakan ada beberapa alasan atas ditutupnya restoran secara permanen, ia juga meminta maaf kepada semua orang yang selama ini telah mendukung mereka. Dilansir dari manichi.jp Baik di cabang utama mereka di Shinsekai, cabang keduanya di Dotonbori pun juga ikut ditutup. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai apa yang akan terjadi terhadap toko-toko itu kedepannya. Hotpot ikan buntal yang selama ini menjadi hidangan paling populer, belakangan ini mengalami turunnya penjualan dikarenakan pandemi. Hal ini menjadi salah satu penyebab ditutupnya restoran yang telah berdiri selama 1 abad ini. Restoran yang terkenal dengan ikon lentera kertas berbentuk ikan buntal didepannya telah menjadi ikon kota Dapur Nasional Jepang yakni Osaka. Lente

Makanan Pesan Antar yang Menjadi Favorit Selama Masa Pandemi

  Di masa pandemi, orang cenderung melakukan segala hal dari rumah. Mereka tidak akan mengambil risiko untuk pergi keluar saat tidak ada kepentingan yang mendesak. Sejak pandemi, layanan pesan antar menjadi banyak diminati oleh masyarakat. Khususnya dalam hal makanan. Tidak hanya makanan khas dalam negeri, makanan khas dari luar negeri yang dibuat dan dijual kembali pun banyak diminati. Seperti sushi dari Jepang yang mulai menjadi makanan favorit dalam pesan antar. Makanan asli Jepang dengan topping hidangan laut ini memang sejak dulu banyak diminati oleh masyarakat. Seperti memiliki khas tersendiri dengan makanan lautnya membuatnya diminati. Seafood dalam makanan khas china atau Chinese food , juga tak sepi peminat. Restoran yang menyajikan makanan ini juga tak jarang ditemui penuh dengan ojek online yang diberi fitur dengan layanan pesan antar makanan. Dan juga makanan khas dari korea mulai perlahan merangkak menjadi makanan favorit dalam pesan antar. Berbeda dengan sushi,

Hari Gizi Nasional, Kenali Kandungan Yodium Di Dalam Seafood

  Yodium merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon tiroid. Mineral penting ini secara alami ditemukan di tanah maupun air laut. Pentingnya mineral yodium juga dinyatakan kembali oleh dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik pada acara virtual media gathering dalam rangka peluncuran   Royco dengan Garam Beriodium, Senin (25/1/2021). Yodium sendiri adalah zat gizi mikro. Walaupun kadarnya tidak banyak, tetapi mineral ini sangat penting bagi tubuh. Begitulah pernyataan dari dr. Diana F. Suganda Sp.GK, M.Kes. Acara tersebut juga bertepatan dengan Hari Gizi Nasional 2021 yang jatuh setiap 25 Januari. Yodium juga banyak ditemukan dalam hidangan makanan laut. Karena bahan utamanya berasal dari laut, dimana yodium itu secara alami ditemukan. Mengakibatkan hidangan makanan khas laut atau yang sering disebut dengan istilah seafood memiliki banyak kandungan yodium. Seperti ikan memiliki kadar yodium yang tinggi, begitupun dengan

Cikal Bakal Makanan Tempura

  Tempura yang kita tahu merupakan sajian makanan khas Jepang. Biasanya dihidangkan bersama udon dan bento sebagai pelengkap sajian. Tempura yang terdiri dari makanan laut atau sayuran yang dilapisi dengan adonan dan digoreng ini merupakan makanan populer khas Jepang. Walaupun terlihat sederhana, namun tak urung makanan ini banyak digemari masyarakat. Seperti sushi, makanan khas Jepang lainnya yang identik dengan hidangan laut, tempura pun juga begitu, yang biasanya memakai bahan baku dari laut, seperti udang. Namun, ternyata cikal bakal hidangan ini berasal dari benua Eropa, yakni Portugal. Pada tahun 1543, kapal China yang tiga orang awak kapalnya merupakan orang Portugis dating ke pulau Tanageshima, Jepang. Selama 96 tahun lamanya, mereka mulai berbaur bersama penduduk Jepang dengan melakukan bisnis dagang. Hingga akhirnya, pada tahun 1963, mereka diusir keluar dari Jepang, karena dianggap membahayakan dengan menyebarkan agama Kristen. Tanpa disangka, dalam kurun waktu yang ti