Langsung ke konten utama

Imbas Pandemi, Restoran Terkenal di Osaka Terpaksa Tutup

 Restoran yang telah berdiri selama 100 tahun dan juga dikenal sebagai restoran ikan buntal pertama di Osaka, tutup permanen pada bulan September 2020 kemarin akibat pandemi. Sebelum awalnya dinyatakan tutup sementara pada bulan April.

Pemiliknya mengatakan ada beberapa alasan atas ditutupnya restoran secara permanen, ia juga meminta maaf kepada semua orang yang selama ini telah mendukung mereka. Dilansir dari manichi.jp

Baik di cabang utama mereka di Shinsekai, cabang keduanya di Dotonbori pun juga ikut ditutup. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai apa yang akan terjadi terhadap toko-toko itu kedepannya. Hotpot ikan buntal yang selama ini menjadi hidangan paling populer, belakangan ini mengalami turunnya penjualan dikarenakan pandemi. Hal ini menjadi salah satu penyebab ditutupnya restoran yang telah berdiri selama 1 abad ini.

Restoran yang terkenal dengan ikon lentera kertas berbentuk ikan buntal didepannya telah menjadi ikon kota Dapur Nasional Jepang yakni Osaka. Lentera ini menjadi salah satu pemandangan familiar di Osaka, dan karena itu beberapa warga merasa sedih dengan ditutupnya restoran yang berusia 100 tahun ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chef Juna, Bakat Atau Keterampilan? Dari Berandalan Menjadi Chef Profesional

  Junior Rorimpandey atau lebih dikenal sebagai Chef Juna merupakan seorang koki professional spesialis masakan Perancis dan Jepang. Ia dilahirkan di Manado, 20 Juli 1975. Namanya dapat diketahui banyak orang berkat penampilannya yang menjadi salah satu juri dalam ajang Master Chef Indonesia. Sebagai juri, ia dikenal memiliki sifat yang sangat kejam, galak, tidak ramah serta komentarnya yang sangat pedas di acara TV yang menayangkan program memasak itu. Bahkan Chef Juna sampai mendapat kritikan pedas dari penonton yang mengikuti program acara TV tersebut. Namun, kepiawaiannya dalam memasak memang tidak diragukan lagi. Tak jarang dia sering menunjukkan keahliannya itu di depan para peserta dan tentunya juga di depan kamera. Koki yang telah diakui dengan lisensi dan keterampilannya itu ternyata sempat menempuh pendidikan di Universitas Trisakti, Jurusan Perminyakan selama 3,5 tahun. Namun, sayangnya ia tidak menamatkan pendidikannya hingga selesai lantaran dirinya yang dinilai terlalu

Kata Orang Tentang Seafood

  Seafood atau makanan olahan dari laut tidak jauh populer dari makanan daging lainnya, seperti daging ayam atau sapi. Karena cita rasanya yang unik dan berbeda dari daging ayam atau sapi, membuat seafood digemari. Namun tak jarang, beberapa orang harus berpikir dua kali untuk makan seafood karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.  “yang tidak makan ikan, saya tenggelamkan!” kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Bu Susi Pudjiastuti. Bu Menteri aja promosi makan ikan sampai segitunya. Memang, sih, selain karena Indonesia ini negara maritim yang kaya akan hasil lautnya, seafood itu juga banyak manfaatnya, lho! Photo by  Julia Volk  from  Pexels Namun, dengan ini sifat bijak dalam memakan juga harus ada pada setiap konsumen seafood ini. Konsumen didorong untuk lebih selektif memilih hidangan laut. Karena kelanggengan sumber daya alam laut tidak mungkin dapat terjaga tanpa mengikutsertakan peran masyarakat sebagai sang konsumen. WWF Indonesia juga sempat melakukan sos