Langsung ke konten utama

Di Balik Sengatan Ubur-Ubur, Manfaat Bagi Tubuh

Photo by Capture Blinks from Pexels

Membuat masakan dari olahan ubur-ubur? Pasti dahi kita sudah mengkerut duluan membayangkan menu masakannya. Ubur-ubur memang dikenal sebagai hewan laut beracun yang memiliki ‘senjata’ untuk menyengat. Tapi ternyata, mengkonsumsi olahan laut yang satu ini banyak manfaatnya. 

Walaupun ubur-ubur tidak memiliki otak, tulang, paru-paru, atau usus. Akan tetapi, hewan laut yang satu ini kaya akan nutrisi. Sebagian besar tubuh ubur-ubur hanya terdiri dari air dan protein, dan tidak memiliki lemak ataupun kolesterol dalam tubuhnya. Kandungan gula dalam hewan ini juga hanya berjumlah kecil. Inilah mengapa, ubur-ubur dicap sebagai olahan laut yang kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat untuk dikonsumsi bagi tubuh.

Obat Asma

yang satu ini terbukti mengandung senyawa khusus yang bisa menurunkan risiko penyakit asma. Ubur-ubur juga dikatakan aman untuk ibu yang sedang mengandung, jadi dengan mengkonsumsi olahan laut ini, dapat mencegah penyakit asma yang terkadang sudah diderita sejak bayi. Cara konsumsinya, biasanya ubur-ubur dijadikan sebagai obat tradisional.

Obat Berbagai Penyakit

Ubur-ubur memang kaya akan nutrisi, hewan ini mengandung senyawa aktif yang dapat memerangi bakteri. Namun, dalam pengolahannya harus benar-benar bersih dan matang. Karena, mengkonsumsi olahan laut ini dalam keadaan masih mentah, mungkin saja masih mengandung beberapa bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi olahan ubur-ubur ini, setidaknya dua kali dalam seminggu, akan terbebas dari masalah pembekuan darah. Dalam hewan ini mengandung zat asetikolin yang membantu mencegah penyempitan pembuluh darah dan terbukti juga dapat menurunkan tekanan darah.

Senyawa aktif yang terdapat dalam ubur-ubur juga dapat membersihkan paru-paru, dengan begitu penyakit seperti batuk dapat diatasi dengan mengkonsumsi olahan laut ini. Biasanya, ubur-ubur yang sudah dimasak baik dikonsumsi dengan cuka.

Kandungan gula dalam ubur-ubur juga hanya dimiliki sejumlah kecil. Inilah mengapa, ubur-ubur juga baik dikonsumsi untuk para penderita diabetes.

Kesehatan Mata dan Otak

Sel-sel pada mata dan otak tidak dapat memulihkan sendiri, seperti pada halnya antibodi yang ada di dalam tubuh. Salah satu cara memperolehnya dengan mengkonsumsi makanan yang dapat membantu pemulihan sel-sel. Ubur-ubur sendiri mengandung senyawa penting seperti asam lemak Omega-3 yang baik untuk mata dan otak.

Ubur-ubur juga mengandung protein pengikat kalsium yang berperan dalam berkontribusi untuk peningkatan memori. Seiring bertambahnya usia, protein ini penting dan sangat dibutuhkan. Dalam studi kasus menunjukan bahwa lansia yang mengonsumsi ubur-ubur dua kali seminggu, akan terbebas dari penyakit demensia dan penyakit lainnya yang biasanya menyerang pada usia lansia. Hal ini dikarenakan, hewan laut ini mengandung zat yang dapat melindungi sel-sel otak.


Baca Juga:
Menu Unik Dari Olahan Ubur-Ubur
Ubur-Ubur Si Penyengat, Tips Mengolahnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chef Juna, Bakat Atau Keterampilan? Dari Berandalan Menjadi Chef Profesional

  Junior Rorimpandey atau lebih dikenal sebagai Chef Juna merupakan seorang koki professional spesialis masakan Perancis dan Jepang. Ia dilahirkan di Manado, 20 Juli 1975. Namanya dapat diketahui banyak orang berkat penampilannya yang menjadi salah satu juri dalam ajang Master Chef Indonesia. Sebagai juri, ia dikenal memiliki sifat yang sangat kejam, galak, tidak ramah serta komentarnya yang sangat pedas di acara TV yang menayangkan program memasak itu. Bahkan Chef Juna sampai mendapat kritikan pedas dari penonton yang mengikuti program acara TV tersebut. Namun, kepiawaiannya dalam memasak memang tidak diragukan lagi. Tak jarang dia sering menunjukkan keahliannya itu di depan para peserta dan tentunya juga di depan kamera. Koki yang telah diakui dengan lisensi dan keterampilannya itu ternyata sempat menempuh pendidikan di Universitas Trisakti, Jurusan Perminyakan selama 3,5 tahun. Namun, sayangnya ia tidak menamatkan pendidikannya hingga selesai lantaran dirinya yang dinilai terlalu

Kata Orang Tentang Seafood

  Seafood atau makanan olahan dari laut tidak jauh populer dari makanan daging lainnya, seperti daging ayam atau sapi. Karena cita rasanya yang unik dan berbeda dari daging ayam atau sapi, membuat seafood digemari. Namun tak jarang, beberapa orang harus berpikir dua kali untuk makan seafood karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.  “yang tidak makan ikan, saya tenggelamkan!” kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Bu Susi Pudjiastuti. Bu Menteri aja promosi makan ikan sampai segitunya. Memang, sih, selain karena Indonesia ini negara maritim yang kaya akan hasil lautnya, seafood itu juga banyak manfaatnya, lho! Photo by  Julia Volk  from  Pexels Namun, dengan ini sifat bijak dalam memakan juga harus ada pada setiap konsumen seafood ini. Konsumen didorong untuk lebih selektif memilih hidangan laut. Karena kelanggengan sumber daya alam laut tidak mungkin dapat terjaga tanpa mengikutsertakan peran masyarakat sebagai sang konsumen. WWF Indonesia juga sempat melakukan sos