Langsung ke konten utama

Restoran Seafood Murah yang Patut Dicoba!

Berlokasi di Jl. Tebet Barat IX No. 1A, Jakarta Selatan, restoran seafood yang bernama “Mecah Piting” satu ini wajib untuk didatangi. Tidak seperti restoran seafood kebanyakan, restoran yang satu ini menawarkan sensansi yang berbeda dengan kisaran harga menu terbilang cukup murah.

Restoran yang didesain seperti suasana pantai ini berhasil membawa kita terbawa sembari memakan sajian dari restoran ini. Beberapa ban pelampung penyelamat yang menjadi ciri khas pantai ditempelkan pada dinding restoran sebagai bagian dari dekorasi. Kursi dan meja panjang kayu khas restoran yang terletak di pinggir pantai pun diletakkan berjejer secara rapi di dalam restoran.

Tempat yang terletak di lantai dua di gedung itu pun menjadi sangat ramai hingga mengantri saat akhir pekan. Harganya yang murah membuat orang tertarik untuk mencobanya. Dengan harga Rp. 38.000,- bisa mendapatkan satu porsi kepiting yang berisi 2 kepiting perporsinya. Sedangkan untuk porsi kepiting jumbonya bisa didapatkan hanya dengan seharga Rp. 50.000,-. Tidak hanya menu kepiting yang disajikan di restoran ini, terdapat juga paket 'Mecah Combo' yang berisi lengkap kepiting, udang, cumi, dan kerang dengan harga yang masih cukup murah, hanya Rp. 75.000,-.

Soal rasa, restoran ini menyajikan beberapa pilihan rasa yang bisa dicoba, yakni saus padang pecah, saus blackpepper pecah, dan saus mentega pecah. Ketiga saus tersebut memberikan sensasi berbeda namun sama-sama akan membuat ketagihan. Bagi yang suka pedas, direkomendasikan mencoba saus padang pecah. Walaupun terasa pedas, namun rasa pedas tersebut tetap tidak menutupi keseluruhan rasa dari saus padangnya. Begitu pula dengan pedas lada pada saus blackpepper pecah yang justru menambah kesedapan rasa. Tidak mau kalah, saus mentega pecah juga amat nikmat karena dibuat sedikit creamy dan mild.

Sesuai dengan namanya, restoran ini memiliki penyajian yang unik bagi pembeli yang menyantap sajian mereka. Kepiting-kepiting yang baru saja matang akan dibawa menggunakan panci untuk langsung dituangkan di atas meja pelanggan. Sebelumnya, uniknya setiap meja telah dilapisi oleh plastik. Metode ini ditujukan untuk memudahkan para pembeli untuk menyantapnya. Dan juga disediakan palu untuk memecahkan cangkang kepiting itu sendiri.

Sayangnya, untuk dapat mencicipi kelezatan hidangan kepiting ini, diharuskan menunggu sekitar 45 hingga 60 menit. Tempat yang masih terbatas dan antrian orang untuk makan di tempat ini yang semakin banyak, membuat restoran ini kewalahan. Hal ini juga membuat suasana tampak kurang rapi.

Namun, walaupun dengan harga yang terbilang cukup murah, restoran ini tidak mengecewakan soal rasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chef Juna, Bakat Atau Keterampilan? Dari Berandalan Menjadi Chef Profesional

  Junior Rorimpandey atau lebih dikenal sebagai Chef Juna merupakan seorang koki professional spesialis masakan Perancis dan Jepang. Ia dilahirkan di Manado, 20 Juli 1975. Namanya dapat diketahui banyak orang berkat penampilannya yang menjadi salah satu juri dalam ajang Master Chef Indonesia. Sebagai juri, ia dikenal memiliki sifat yang sangat kejam, galak, tidak ramah serta komentarnya yang sangat pedas di acara TV yang menayangkan program memasak itu. Bahkan Chef Juna sampai mendapat kritikan pedas dari penonton yang mengikuti program acara TV tersebut. Namun, kepiawaiannya dalam memasak memang tidak diragukan lagi. Tak jarang dia sering menunjukkan keahliannya itu di depan para peserta dan tentunya juga di depan kamera. Koki yang telah diakui dengan lisensi dan keterampilannya itu ternyata sempat menempuh pendidikan di Universitas Trisakti, Jurusan Perminyakan selama 3,5 tahun. Namun, sayangnya ia tidak menamatkan pendidikannya hingga selesai lantaran dirinya yang dinilai terlalu

Kata Orang Tentang Seafood

  Seafood atau makanan olahan dari laut tidak jauh populer dari makanan daging lainnya, seperti daging ayam atau sapi. Karena cita rasanya yang unik dan berbeda dari daging ayam atau sapi, membuat seafood digemari. Namun tak jarang, beberapa orang harus berpikir dua kali untuk makan seafood karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.  “yang tidak makan ikan, saya tenggelamkan!” kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Bu Susi Pudjiastuti. Bu Menteri aja promosi makan ikan sampai segitunya. Memang, sih, selain karena Indonesia ini negara maritim yang kaya akan hasil lautnya, seafood itu juga banyak manfaatnya, lho! Photo by  Julia Volk  from  Pexels Namun, dengan ini sifat bijak dalam memakan juga harus ada pada setiap konsumen seafood ini. Konsumen didorong untuk lebih selektif memilih hidangan laut. Karena kelanggengan sumber daya alam laut tidak mungkin dapat terjaga tanpa mengikutsertakan peran masyarakat sebagai sang konsumen. WWF Indonesia juga sempat melakukan sos