Langsung ke konten utama

Motivation Letter - Sebuah Impian


Bagi kalian semua, impian adalah sesuatu hal yang jauh, tapi hendak digapai. Sama, bagiku juga begitu. Impian adalah hal yang membuat kita menjadi semakin dewasa seiring berjalannya waktu yang kita gunakan untuk mencapainya. Membuat kita mengerti rasanya sakit saat jatuh, membuat kita belajar untuk bangkit kembali, membuat kita tidak terpusat pada satu titik, membuat kita terus melangkah dan membuat kita tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Semakin hari, impian semakin dekat, katanya. Padahal, tergantung dari kita yang memperjuangkan impian itu.
Setiap orang memiliki impian. Sama, aku pun juga begitu. Impianku menjadi seseorang yang sukses suatu hari nanti. Sukses bukan dalam arti menjadi kaya, sukses dalam pengertianku adalah, di mana kamu telah berhasil membuat semua orang di sekelilingmu bahagia dan juga dirimu sendiri. Dan aku ingin sukses dalam segala hal. Menjadi kaya adalah salah satu cabang sukses dalam pengertianku, jadi bukan berarti aku tidak ingin kaya, ya!
Sukses. Satu kata yang memiliki arti berbeda-beda, tergantung dari situasi dan orang yang menggunakan kata itu. Dengan melakukan suatu hal yang mampu membahagiakan seseorang adalah sukses, menurutku, dan dengan kesuksesan itu, membuatku ikut bahagia. Memiliki makna lain juga jika seseorang memakainya hanya untuk membahagiakan diri sendiri. Dengan merasa sudah di posisi paling atas, membuatnya bahagia dan merasa sukses. Sudah kubilang bukan? arti sukses memiliki makna yang berbeda-beda bagi segelintir orang?
Ada insiden di mana, satu kata yang harus aku ucapkan di kalimat “yes! Aku sukses!” di saat aku berhasil memberikan apa yang aku punya, meskipun akan sulit untuk mendapatkannya lagi. Sebuah kata yang tidak sembarang digunakan, bukan di saat sedih atau terkena musibah kita akan menggunakannya bukan? melainkan saat kita berhasil dan merasa puas. Insiden di atas membuat aku selalu berfikir dua kali, apakah wajar kata sukses itu disebutkan? Di situasi seperti itu? Tapi, aku juga selalu teringat, di saat aku berhasil memberikan apa yang aku punya, memang sedih rasanya, tapi, aku berhasil membahagiakan orang lain. Sudah kubilang bukan, saat kita berhasil dan merasa puas, sukses menjadi satu kata yang terlintas di pikiran kita. Memang sulit rasanya memahami dengan keegoisan manusia, jadi cobalah memahami dengan hati nuranimu.
Egois. Satu hal yang seringkali menghambat kesuksesan, menurutku. Tidak hanya untuk insiden seperti di atas tadi saja. Kita ambil contoh, di saat kita sudah berhasil menghasilkan banyak uang dan sudah mendapatkan posisi paling atas, tiba-tiba kita egois, hanya memikirkan diri sendiri, kita akan kembali jatuh, pasti. Dan lagi seseorang tidak akan sampai di puncak paling atas dengan keegoisannya. Seiring berjalannya waktu, ada hal yang harus kita pahami. Seperti, tidak semua hal harus kita hadapi secara emosional, tidak semua suara dapat didengar apalagi dimengerti, tidak semua orang dapat menjaga perasaan, dan tidak selamanya usahamu akan dihargai oleh orang lain. Mungkin hal ini membuat hati kecil kita untuk terus membisikkan “sudah, egois saja.” Terkadang mementingkan diri sendiri untuk segala situasi memang terlihat mudah dan tidak berakibat fatal.
Tapi nyatanya, kita salah, terkadang yang kelihatannya tidak berakibat sama sekali, itu justru malah berakibat, bahkan beberapa kasus sangat fatal akibatnya. Mereka, akibat itu, hanya bersembunyi sebentar, enggan untuk menunjukkan. Lalu, saat waktunya, mereka akan perlahan keluar, menunjukkan kepada dunia, kalau sebenarnya mereka ada. Hal-hal seperti inilah yang harus dipikirkan saat hendak mengambil tindakan. Mungkin, menjadi sukses adalah impian kebanyakan orang. Bahkan, hampir semua orang ingin menjadi sukses suatu hari nanti. Tapi, kembali lagi, bagi sebagian orang, sukses memiliki makna yang berbeda-beda bukan? Dan bukan rahasia lagi, jika banyak orang hendak melakukan apa saja demi menuju impiannya.
Bagiku, hal-hal pencapaian menuju ke impianku adalah sebuah proses. Bukan hanya proses tentang tercapainya suatu impian, tapi proses dari hidup ini, proses menjadi dewasa. Sangat banyak hal yang harus dilewati demi menuju ke impian setiap kita, mungkin tidak hanya aku yang harus melewatinya, semua orang juga pasti akan melewatinya. Bahkan, mungkin terkadang, jatuh dan tersungkur adalah hal yang biasa dilewati dari perjalanan menuju ke impian itu sendiri. Dan waktu yang terus berjalan, membuat kita terus berpacu dan terus menyemangati diri sendiri untuk terus teringat, bahwa kita masih memiliki impian yang belum kita capai hingga saat ini.
Mungkin sebagian orang sudah melewati setengahnya untuk menuju ke impian mereka. Bahkan ada yang hampir sampai, tapi mungkin juga ada yang belum melakukan apapun sama sekali. Hanya berangan-angan adalah kesehariannya hingga saat ini. Macam-macam impian di dunia ini, macam-macam juga orangnya. Aku termasuk ke dalam kategori orang yang sudah melewati setengahnya, semoga. Banyak hal yang sudah kulakukan, banyak juga luka yang sudah kudapat dari keseringan jatuh.
Impianku menjadi sukses. Sukses dalam arti mampu memberi apa yang aku punya, walaupun akan sangat sulit untuk mendapatkannya lagi. Jika dilihat hanya dari tulisan, dan dibaca berulang kali, terlihat sangat mudah. Bahkan, merasa mampu sangking mudahnya. Tapi nyatanya, banyak halangan yang membuatnya terasa sulit untuk dicapai. Pencapaian-pencapaian yang telah ku lalui memiliki ceritanya masing-masing. Berawal dari hal kecil, merelakan uang satu-satunya yang kupunya kepada orang yang lebih membutuhkan di jalan. Sulit memang, tapi setelah berhasil melakukannya, aku merasa puas.
Hal-hal kecil itu terus berulang seiring dengan bertambahnya usiaku. Pencapaian-pencapaian kecil yang terus kutabung untuk menuju impianku. Sampai akhirnya, suatu saat nanti aku bisa sukses dalam hal besar dan di berbagai hal. Mungkin, hal-hal kecil bagi sebagian orang tidak terlalu dipandang. Mungkin juga, bagi sebagian orang hal kecil itu terlalu kecil sampai tidak bisa di bilang suatu hal. Tapi, sebenarnya hal-hal kecil lah yang membawa kita ke hal yang lebih besar. Tanpa adanya hal kecil, hal besar tidak akan terjadi dalam hidup kita. Bahkan, mungkin kita tidak akan bisa melaluinya, jika kita tidak memandang hal kecil. Hal kecil ada untuk dijadikan sebuah pelajaran. Pelajaran untuk bersiap menghadapi hal yang lebih besar lagi.
Seiring berjalannya waktu, sementara hal-hal kecil dapat kita atasi, hal-hal besar mungkin mulai terjadi tanpa kita sadari. Yang mungkin sampai sekarang, kita masih belum mampu untuk melewatinya. Terlalu besar bagi kita yang terus bertemu dengan hal kecil. Yang berarti, kita masih belum cukup mengerti dan belajar dari hal kecil. Selama kita masih belum mampu melewatinya, kita masih terus akan kembali lagi ke hal kecil, begitulah siklus hidup bukan? Level-level mudah mampu terlewat dengan mudah dan terus bertambah, sedangkan level sulit akan selalu sulit dan perlu berulang kali untuk melewatinya.
Sukses bukanlah sekadar kata yang di ucapkan, ada perjuangan, keringat, dan pengorbanan di baliknya. Menjadi sukses merupakan impian semua orang, termasuk aku dan kalian semua. Masih menjadi impian, walaupun tahu sukses bukanlah sekadar kata. Sebagian orang terus merangkak menuju impian mereka, sebagian lagi hanya duduk diam, berharap ada yang menarik mereka menuju impiannya. Nyatanya, semua orang sibuk dengan impian masing-masing, tidak ada waktu untuk menarik mereka menuju impiannya. Mereka terlalu percaya dengan kata-kata “semakin hari, impian semakin dekat.” Tapi, faktanya impian hanyalah diam di tempatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chef Juna, Bakat Atau Keterampilan? Dari Berandalan Menjadi Chef Profesional

  Junior Rorimpandey atau lebih dikenal sebagai Chef Juna merupakan seorang koki professional spesialis masakan Perancis dan Jepang. Ia dilahirkan di Manado, 20 Juli 1975. Namanya dapat diketahui banyak orang berkat penampilannya yang menjadi salah satu juri dalam ajang Master Chef Indonesia. Sebagai juri, ia dikenal memiliki sifat yang sangat kejam, galak, tidak ramah serta komentarnya yang sangat pedas di acara TV yang menayangkan program memasak itu. Bahkan Chef Juna sampai mendapat kritikan pedas dari penonton yang mengikuti program acara TV tersebut. Namun, kepiawaiannya dalam memasak memang tidak diragukan lagi. Tak jarang dia sering menunjukkan keahliannya itu di depan para peserta dan tentunya juga di depan kamera. Koki yang telah diakui dengan lisensi dan keterampilannya itu ternyata sempat menempuh pendidikan di Universitas Trisakti, Jurusan Perminyakan selama 3,5 tahun. Namun, sayangnya ia tidak menamatkan pendidikannya hingga selesai lantaran dirinya yang dinilai terlalu

Kata Orang Tentang Seafood

  Seafood atau makanan olahan dari laut tidak jauh populer dari makanan daging lainnya, seperti daging ayam atau sapi. Karena cita rasanya yang unik dan berbeda dari daging ayam atau sapi, membuat seafood digemari. Namun tak jarang, beberapa orang harus berpikir dua kali untuk makan seafood karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.  “yang tidak makan ikan, saya tenggelamkan!” kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Bu Susi Pudjiastuti. Bu Menteri aja promosi makan ikan sampai segitunya. Memang, sih, selain karena Indonesia ini negara maritim yang kaya akan hasil lautnya, seafood itu juga banyak manfaatnya, lho! Photo by  Julia Volk  from  Pexels Namun, dengan ini sifat bijak dalam memakan juga harus ada pada setiap konsumen seafood ini. Konsumen didorong untuk lebih selektif memilih hidangan laut. Karena kelanggengan sumber daya alam laut tidak mungkin dapat terjaga tanpa mengikutsertakan peran masyarakat sebagai sang konsumen. WWF Indonesia juga sempat melakukan sos