Langsung ke konten utama

Resep Otak-Otak Udang, Gorengan Handmade Yang Renyah

Siapa, sih yang gak suka gorengan? Adonan tepung yang digoreng dengan minyak panas menghasilkan tekstur yang renyah itu pasti banyak peminatnya. Bahan utama gorengan memang tepung, tapi bukan berarti tepung doang yang akan digoreng. Banyak bahan tambahan yang bisa untuk di lumuri dengan adonan tepung lalu digoreng. Seperti, tempe, tahu, bahkan jenis daging seperti ayam. Tapi, bukan hanya itu saja, lho, hasil laut seperti udang juga bisa di jadikan bahan bersama dengan adonan tepung. Otak-otak yang kita tahu, terbuat dari ikan, tapi kali ini ada resep otak-otak yang terbuat dari udang, lho! Yuk, cari tahu apa saja bahan-bahannya dan cara membuatnya.

Bahan-bahan:

·    250 gram udang kupas kulitnya

·    1 butir telur

·    3 siung bawang putih

·    4 siung bawang merah

·    Daun bawang secukupnya (iris)

·    100 gram sagu tani/tapioka

·    Garam, gula dan lada secukupnya

·    Air es

·    Minyak goreng

Cara membuat:

·   Langkah pertama, blender udang, bawang merah, bawang putih, telur, beserta garam, gula, dan lada secukupnya hingga lembut.

·  Lalu, campurkan tepung tapioka atau sagu tani dengan adonan udang yang telah di blender tadi beserta dengan irisan daun bawang. Aduk semua bahan hingga tercampur rata dan uleni dengan tangan hingga kalis.

·  Setelah itu, ambil sedikit adonan tadi, gulung-gulung menggunakan tangan hingga melinting pada kedua ujungnya. Lakukan hingga menjadi beberapa gulung dan adonan habis.

· Langkah terakhir, siapkan air pada panci, lalu rebus air tersebut hingga mendidih. Masukkan gulungan adonan otak-otak tadi pada air mendidih tersebut. Tunggu sampai otak-otak mengapung ke atas permukaan air, lalu angkat dan rendam pada air es. Kemudian tiriskan dan simpan dalam tempat atau dapat digoreng langsung untuk segera disajikan.

·  Goreng otak-otak udang pada minyak panas hingga kuning kecoklatan. Dan kemudian, otak-otak udang goring yang renyah siap untuk disajikan.

Sudah terlalu sering menemukan menu masakan otak-otak yang terbuat dari bahan baku ikan. Kali ini, coba menu otak-otak dari udang yang gak kalah nikmat. Dan lagi, mencoba untuk membuatnya sendiri, hasilnya gak mengecewakan, pastinya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chef Juna, Bakat Atau Keterampilan? Dari Berandalan Menjadi Chef Profesional

  Junior Rorimpandey atau lebih dikenal sebagai Chef Juna merupakan seorang koki professional spesialis masakan Perancis dan Jepang. Ia dilahirkan di Manado, 20 Juli 1975. Namanya dapat diketahui banyak orang berkat penampilannya yang menjadi salah satu juri dalam ajang Master Chef Indonesia. Sebagai juri, ia dikenal memiliki sifat yang sangat kejam, galak, tidak ramah serta komentarnya yang sangat pedas di acara TV yang menayangkan program memasak itu. Bahkan Chef Juna sampai mendapat kritikan pedas dari penonton yang mengikuti program acara TV tersebut. Namun, kepiawaiannya dalam memasak memang tidak diragukan lagi. Tak jarang dia sering menunjukkan keahliannya itu di depan para peserta dan tentunya juga di depan kamera. Koki yang telah diakui dengan lisensi dan keterampilannya itu ternyata sempat menempuh pendidikan di Universitas Trisakti, Jurusan Perminyakan selama 3,5 tahun. Namun, sayangnya ia tidak menamatkan pendidikannya hingga selesai lantaran dirinya yang dinilai terlalu

Kata Orang Tentang Seafood

  Seafood atau makanan olahan dari laut tidak jauh populer dari makanan daging lainnya, seperti daging ayam atau sapi. Karena cita rasanya yang unik dan berbeda dari daging ayam atau sapi, membuat seafood digemari. Namun tak jarang, beberapa orang harus berpikir dua kali untuk makan seafood karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.  “yang tidak makan ikan, saya tenggelamkan!” kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Bu Susi Pudjiastuti. Bu Menteri aja promosi makan ikan sampai segitunya. Memang, sih, selain karena Indonesia ini negara maritim yang kaya akan hasil lautnya, seafood itu juga banyak manfaatnya, lho! Photo by  Julia Volk  from  Pexels Namun, dengan ini sifat bijak dalam memakan juga harus ada pada setiap konsumen seafood ini. Konsumen didorong untuk lebih selektif memilih hidangan laut. Karena kelanggengan sumber daya alam laut tidak mungkin dapat terjaga tanpa mengikutsertakan peran masyarakat sebagai sang konsumen. WWF Indonesia juga sempat melakukan sos