Penyuka makanan Jepang, pasti sudah terbiasa dengan
istilah sushi dan sashimi. Namun, beberapa orang masih suka menyamaratakan
antara sushi dan sashimi. Sushi dan sashimi memang sama-sama menggunakan bahan
mentah, terutama ikan. Lalu, bedanya apa, dong?
"Sushi itu potongan ikan pakai nasi sushi. Kalau
sashimi potongan ikan saja,"
Kata Masami, seorang koki berkewarganegaraan Jepang
yang telah bekerja di Indonesia selama 17 tahun. Menurut etimologi, sushi
memiliki arti “itu asam” dan sashimi sendiri berarti “daging tertusuk”.
Photo by Rajesh TP from Pexels |
Umumnya, sushi merupakan hidangan yang disajikan dengan
nasi bercuka. Menggunakan beras sushi khas Jepang atau uruchimai, yang kemudian nasi dicampur cuka beras, garam, dan gula.
disinilah letak "jiwa" dari sushi. Tampilan yang paling umum dari
sushi, paduan nasi sushi, bahan laut, dan sayuran akan digulung dengan nori
atau rumput laut.
Sementara itu, sashimi adalah daging mentah yang
diiris tipis-tipis. Bahan yang dipakai lebih sering menggunakan bahan mentah
yang sangat segar, bisa ikan maupun daging lainnya. Walaupun sashimi terlihat
sederhana daripada sushi yang menggunakan nasi, ada teknik tersendiri dalam
memotong daging untuk disajikan.
Sama halnya sushi, sashimi biasanya dimakan dengan
bumbu pelengkap seperti shoyu dan wasabi. Selain itu biasanya disajikan pula
parutan lobak putih dan acar jahe sebagai penetralisir lidah. Namun, dalam bumbu
pelengkap ini, seperti wasabi tidak selalu harus digunakan saat menyantap
sushi. Tetapi ketika makan sashimi harus menggunakan wasabi, karena wasabi sendiri
juga dapat membunuh kuman yang terdapat pada ikan mentah. Oleh karena itu
menyantap sashimi harus menggunakan sedikit wasabi.
Komentar
Posting Komentar